Analisis SWOT Produk Indomie
· Strength ( Kekuatan )
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
· Weakness (Kelemahan)
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4. Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
· Opportunity (peluang)
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
· Threat (Ancaman)
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan zat yang ada di Indomieterhadap produk lain
4. Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-bahan Organic
Analisis STP produk indomie
1. Segmentasi
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”.
Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
A. Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di banyak negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2018, Indomie dihargai dengan kisaran harga Rp. 2.100,- per bungkusnya.
Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.
B. Segmentasi Demografis
b.1 Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa. Bayi umur 0 - 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif, sehingga produk ini tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan balita. Produk Indomie memliki rasa rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen terbanyak yang mengonsumsi produk mi instan. jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun, Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan bahan-bahan yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui produk Indomie My Noodlez.
b.2 Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja. Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.
b.3 Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang
mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan bawah hingga
kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie.Hal ini dikarenakan produk Indomiemudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak. Produk Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos).
b.4 Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat. Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.
2.Targeting
Definisi Targeting
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan.
Targeting adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.
Targeting produk Indomie
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih, dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006). Produk Indomie varian goreng dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali bayi dan balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah anak-anak. Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan melakukan beberapa inovasi produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia, My Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.
3. Positioning
Definisi Positioning
Menurut Kotler (1997: 262) “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.
Positioning Indomie
Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Indomie sangat terkenal di Indonesia dan Nigeria. Positioning yang dilakukan PT Indofood dengan produknya(Indomie) diantaranya:
Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara yang hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui varian ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia. Tagline yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”, dimana setiap orang pasti sangat mudah untuk mengingatnya.
Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Produk Indomie merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat disajikan kapan saja dengan cepat dan dapat dikonsumsi bersama lauk pauk lainnya.
Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak sedikit warga Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk buatan asli Nigeria. Tagline Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia, Indomie mempunyai tagline “INDOMIE SELERAKU”, sedangkan di Nigeria tagline Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For You”
Strategi Marketing 4P Produk Indomie
1). PRODUCT
Sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya guna dan daya pemuas serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar. Dalam website ini, Indofood menampilakn Produk Konsumen Bermerek yang terdiri dari empat divisi yaitu Mi Instan, Bumbu Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus. Lengkap dengan detail produknya.
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1.350
3). PLACES
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga pengguna akhir sebagai tujuan akhir dapat memperoleh barang yang dibutuhkan tepat waktu.
Sebaik- baik apapun suatu produk dihasilkan dan dipromosikan, namun jika kesediaannya tidak dijamin keberadaannya (sulit didapat) konsumen pun pasti akan enggan untuk bertahan pada produk tersebut.
Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE
Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Karena, produk mie instant tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk INDOMIE tidak ada masalah jika menggunakan saluran distribusi yang panjang. Jadi dari produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen.
4). PROMOTION
Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya.
Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.
Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Dari hasil penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner, Indomietelah banyak dikenal dikalangan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan karena adanya suatustrategi yang tepat yang digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk mie instantersebut. Selain kelebihan yang dimiliki tersebut, indomie mempunyai kelemahan di masalampau seperti tidak siapnya produk mie instan tersebut dalam menghadapi persaingan sehinggamengalami suatu kemunduran di masa lampau. Hal ini kiranya menjadi perhatian darimanajemen agar lebih siap menghadapi persaingan kedepannya.
2 Komentar
https://warmindokal.blogspot.com/2021/01/10-rasa-indomie-khas-selera-nusantara.html
BalasHapusSungguh sesuai dengan seleraku.
BalasHapus